'/> 15 Pola Karangan Bebas Wacana Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru -->

Info Populer 2022

15 Pola Karangan Bebas Wacana Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru

15 Pola Karangan Bebas Wacana Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru
15 Pola Karangan Bebas Wacana Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru
 Contoh Karangan Bebas perihal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru 15 Contoh Karangan Bebas perihal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru

Contoh Karangan Bebas perihal Pengalaman Liburan Sekolah Terbaru - Hai sobat apa kabar kalian tiruana? Semoga baik-baik saja yaa. Jika sobat sedang mendapat kiprah sekolah pelajaran Bahasa Indonesia perihal karangan liburan sekolah kemarin dan sobat susah mendapat inspirasi, maka jangan kawatir alasannya ialah admin akan memmemberikankan pola karangan perihal liburan yang sanggup menginspirasi sobat untuk menciptakan karangan versi sobat sendiri. Mari simak misalnya di bawah ini.

Contoh Karangan Liburan Sekolah 1

Berlibur kerumah nenek

Liburan sekolah merupakan hari-hari yang sangat saya tunggu setiap 6 bulan sekali. Aku sangat besar hati knorma dan sopan santun liburan tiba alasannya ialah saya sanggup mengunjungi nenek ku di desa. Aku memang sudah terbiasa setiap liburan sekolah saya menentukan untuk menemani nenek ku. Hari itu ialah hari ahad sehabis hari sabtunya saya bagi rapor sekolah saya eksklusif pergi kerumah nenek bersama ayahku. Ibu tidak ikut alasannya ialah adik sedang sakit waktu itu sehingga saya dan ayahku pergi berdua saja. Rumahku dan rumah nenek ku cukup jauh sekali sekitar 7 jam perjalanan dengan memakai kendaraan beroda empat pribadi. Aku sangat menikmati perjalanan dengan hutan yang rimbun dan jalanan yang berliku-liku khas pegunungan. Ayahku pun terlihat senang sanggup menemaniku pergi kerumah nenek. Namun diperjalanan saya mendapat rintangan alasannya ialah mobilku ternyata mengalami pecah ban dan terpaksa ayahku harus mengganti ban terludang kecepeh berlalu dan silam sebelum bisa melanjutnkan perjalanan. Waktu yang seharusnya ditempuh hanya 7 jam tetapi alasannya ialah ada rintangan dalam perjalanan maka waktu yang ditempuh menjadi 8 jam dan terlihat dari wajah ayah yang tadinya besar hati menjadi lelah sekali. Ya masuk akal saja perjalanan yang sangat jauh dan ayah hanya menyetir sendiri. Tetapi saya tetap menghibur ayah dalam perjalanan hingga tak terasa pukul 9 malam kesannya saya tiba dirumah nenek.

Malam itu ternyata nenek belum tidur alasannya ialah ia menunggu kedatanganku. Kagetnya lagi ternyata nenek telah memasakan saya makanan kesukaanku dan ayahku yaitu kepiting yang di campur dengan saus khas buatan nenek. Daerah nenek memang terletak di pesisir pantai sehingga sangat memperringan dan sepele mendapat kepiting. Aku dan ayahku yang tadinya sangat lelah menjadi bersemangat kembali knorma dan sopan santun melihat senyum nenek ku dan ditambah lagi dengan hidangan yang ia masak untuk kami. Aku jadi terharu knorma dan sopan santun melihat nenek agak susah berjalan alasannya ialah asam uratnya. Setelah selesai makan, saya pun mengobrol-ngobrol dengan nenek ku untuk sekedar melepas kerinduanku selama 6 bulan tak bertemu. Ayahku sudah tertidur mungkin alasannya ialah ia lelah sekali. Aku memang cucu kesayangan nenek ku, ya masuk akal saja alasannya ialah saya memang cucu pertamanya. Malam itu nenek menceritakan banyak hal sampai-sampai saya tak sadar bahwa saya telah tertidur di kamar nenek ku. Dalam hatiku maaf ya nek saya lelah sekali. 

Tak terasa telah pagi, knorma dan sopan santun saya bangkit ternyata nenek telah berbagi ku sarapan dan ayahku sudah entah kemana, mungkin ia main ke daerah sahabat lamanya. Aku pun lekas menyantap sarapan dan pergi kepinggir pantai dengan Edo, anak sepantaranku yang juga tetangga samping rumah nenek. Aku bermain di pantai hingga saya lupa waktu ternyata sudah pukul 11 siang dan saya pun harus kembali kerumah bila tidak nenek akan murka padaku. Pada hari itu saya hanya menghabiskan waktuku di sekitar rumah nenek saja sembari menemani nenek. Hari-hari pertamaku disana saya habiskan untuk membantu nenek sehingga ia bisa bersantai dirumah. 

Setelah hari kelima ku disana, saya dan ayahku memutuskan untuk mengajak nenek menuju kekota terdekat sekaligus mengajak nenek jalan-jalan semoga ia tak jenuh. Aku memang sengaja mengajak nenek ke kota alasannya ialah saya kasihan melihat nenek yang setiap harinya dihabiskan hanya dirumah. Nenek sangat senang knorma dan sopan santun saya mengajaknya ke kota dan membelikannya pakaian, selendang, dan sebagainya. Aku senang melihat nenek tersenyum begitupun dengan ayahku. Hingga sore pun tiba dan kesannya kami pun pulang kerumah nenek. Sepulang dirumah saya pun eksklusif tertidur alasannya ialah memang lelah sekali. Namun meskipun saya lelah tetapi saya tetap senang melihat nenek ku tersenyum bahagia.

Hari ketujuh saya disana merupakan hari terakhirku liburan dirumah nenek. Sebenarnya saya masih betah berlama-lama dirumah nenek untuk menemaninya tetapi waktu memang tak memungkinkan. Meskipun saya masih mempunyai libur sekolah, tetapi ayah sudah harus masuk bekerja alasannya ialah hari cutinya hanya seminggu saja. Nenek bersama-sama sudah saya ajak untuk tinggal dirumahku, namun ia menolak alasannya ialah ingin di desa saja yang nyaman dan tenang, katanya sih orang bau tanah malah akan kehilangan logika bila hidup di kota alasannya ialah sangat ramai. Padahal ya rumahku tidak ramai alasannya ialah rumahku terletak di komplek. Namun apa daya bujukanku tetap tak berhasil. Hari itu saya sangat murung dan malam harinya saya dan ayahku pulang menuju kerumah.

Contoh Karangan Liburan Sekolah 2

Liburan di Lampung

Tak terasa hari liburan yang sangat ditunggu-tunggu telah tiba. Aku dan kelima temanku yaitu Budi, Dewi, Miko, Mila dan Adi memutuskan untuk berlibur ke Lampung. Mungkin agak gila kedengarannya tetapi sehabis kami menghitung-hitung dan memilah-milah kesannya kami tentukan bahwa Lampung ialah destinasi kami untuk liburan sekolah tahun ini. Kami memang sudah usang merencanakan liburan sudah ludang kecepeh dari 1 bulan dan kami telah mencari isu sedetil mungkin perihal objek wisata di Lampung. Akhirnya kami pun menentukan mikro destinasi wisata kami yaitu Pulau Pahawang, Pantai Teluk Kiluan dan Pantai Krui. Kami menentukan ketiga daerah tersebut secara berurutan dari yang terdekat hingga yang paling jauh. Kami juga telah mempersiapkan tiruananya secara matang dan kami pun memakai kendaraan beroda empat pribadi jadi sanggup menghemat waktu meskipun biaya yang dikeluarkan sedikit ludang kecepeh banyak.

Harinya pun tiba, kami berkumpul di rumah Miko alasannya ialah kendaraan beroda empat dialah yang kami gunakan alasannya ialah selain luas mobilnya pun cukup nyaman dan sanggup menyesuaikan dengan trek yang tidak ringan dan sepele. Kami berangkat pukul 7 pagi dari Bandung. Perjalanan kami mulai dengan suka cita dan kami sangat bersemangat. Namun perjalanan memang sangat jauh sekitar 10 jam dari Bandung. Sampai setengah perjalanan kami pun mulai lelah bercanda ria kesannya satu persatu dari kami tertidur. Knorma dan sopan santun naik kapal kami pun dibangunkan Miko alasannya ialah ia yang menyetir. Kami berada di kapal pukul 2 siang dan kepanasan terik memang ketika itu sehingga kami menentukan untuk istirahat di daerah VIP. Perjalanan dari Merak menuju Bakauhueni selama 3 jam dan kesannya kapal menyandar di Dermaga III. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Kota Bandar Lampung. Jarak dari Bakauhueni ke Kota Bandar Lampung sekitar 3-4 jam dengan perjalanan santai. Akhirnya kami hingga di Bandar Lampung pukul 8 malam malam diluar dugaan kami terlalu usang diperjalanan hingga 13 jam. Kami eksklusif menginap di rumah Neneknya Budi di Kota Bandar Lampung dan kami pun memberikanstirahat untuk memulai perjalanan hari esok ke objek wisata pulau pahawang.

Pagi pun tiba, saya dan teman-temanku bersiap  untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau pahawang yang jaraknya tak terlalu jauh dari Bandar Lampung hanya sekitar 2 jam saja bila ditempuh dengan santai. Kami berangkat pukul 7 dari daerah neneknya Budi dan kami pun bersiap untuk bersenang-senang. Kami pun hingga di Dermaga yang akan menuju pulau pahawang dengan memakai bahtera getek. Miko pun memarkirkan mobilnya ke daerah pemilik perahu. Setelah kami turun, kami menego harga dan kesannya harganya sesuai yang kami perkirakan yaitu 500 ribu untuk 5 orang dari pagi hingga sore. Kami pun mendapat pertidak ada yang kurangan snorkling dan tidak ada yang kurang dengan kamera under water meskipun kami juga telah membawanya. Perjalanan dari Dermaga menuju pulau pahawang besar memakan waktu sekitar 45 menit. Perjalanan memang tak terasa alasannya ialah kami memang sangat bersemangat di perahu. Kami menghabiskan waktu dengan berfoto ria dan bercanda ria hingga tak terasa bahtera sudah mau merapat. Kami pun bersenang-senang disana, serasa menyerupai pulau pribadi alasannya ialah hari itu memang tak ada yang berlibur disana. Pasir putih yang luas dan pantai yang jernih semakin menciptakan kami bersemangat. Aku eksklusif snorkling untuk mencicipi dunia bawah air Pulau Pahawang yang dikenal dan banyak dipakai itu. Sungguh mengagumkan, karang dan ikan kecil warna-warni memang hidup tentram di sini. Aku pun rasanya ingin berlama-lama disini dan tak mau pulang. Hari itu sangat cerah sekali sesuai kemungkinan yang akan terjadi kami. Setelah bersenang-senang di Pulau Pahawang kesannya kami pun pulang dengan buah tangan foto yang akan kami pamerkan ke teman-teman sekolah knorma dan sopan santun kami pulang nanti. Hari itu kami menginap di Villa yang terdapat di perumahan warga. Kami pun memberikanstirahat hari itu untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Teluk Kiluan esok hari.

Hari pun tiba, kami bersiap melanjutkan perjalanan ke teluk kiluan yang jaraknya pun tak terlalu jauh sekitar 2 jam dari sini. Kami pun kembali bersemangat dan kembali bercanda ria di perjalanan. Hari itu terlihat menyerupai hari-hari biasa tak terlihat kelelahan di wajah kami padahal kami sudah menghabiskan tenaga kami selama 3 hari ini. Kami pun kesannya hingga di Teluk Kiluan pada pukul 11 Pagi. Pantai disini tak kalah anggun dengan pantai di Pulau Pahawang. Hanya saja yang Istimewa disini ialah pemandangan lumba-lumba yang cukup jarang sekali. Untuk melihat lumba-lumba kami harus menunggu hingga sore alasannya ialah menunggu waktu lumba-lumba muncul kepermukaan. Selain itu, untuk melihat lumba-lumba kami harus memakai bahtera milik nelayan dan membayar ongkos perjalanan sebanyak 400 ribu rupiah. Kami pun sangat menikmati perjalanan itu dan kesannya momen yang ditunggu-tunggu tiba, lumba-lumba terlihat meloncat-loncat dipermukaan hingga menciptakan kami terkaget-kaget seakan mereka menyadari kedatang an kami. Kami pun tak melupakan untuk menglanggeng dan kekalkan momen itu. Hingga kesannya waktu semakin sore kesannya kami memutuskan untuk kembali kepantai dan bermalam di penginapan pinggir pantai. Kami pun memberikanstirahat malam itu, dan kami pun memutuskan untuk kembali kebandung esok sore alasannya ialah memang uang kami sudah habis dan persediaan makanan sudah habis. Keesokan harinya kami pun pulang ke Bandung dengan membawa pengalaman yang tak terlupakan akan kekayaan ciptaan tuhan.

Contoh karangan liburan sekolah diatas merupakan 2 pola dari ribuan pola yang sanggup sobat buat sendiri dengan memakai kreativitas sobat yang tentunya ludang kecepeh baik hasilnya dari admin. Semoga artikel ini sanggup membantu sobat tiruana dan semoga sukses!
Advertisement

Iklan Sidebar