'/> Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi Wacana Fenomena Gunung Meletus Tertidak Ada Yang Kurang -->

Info Populer 2022

Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi Wacana Fenomena Gunung Meletus Tertidak Ada Yang Kurang

Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi Wacana Fenomena Gunung Meletus Tertidak Ada Yang Kurang
Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi Wacana Fenomena Gunung Meletus Tertidak Ada Yang Kurang
Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi perihal Fenomena Gunung Meletus Tertidak ada yang kurang Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi perihal Fenomena Gunung Meletus Tertidak ada yang kurang

Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi gunung meletus - Teks eksplanasi ialah teks yang bertujuan untuk memmemberikankan klarifikasi terkait topik seputar fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya dan sebagainya. Teks eksplanasi dipakai oleh penulis untuk menerangkan bagaimana dan mengapa suatu fenomena bisa terjadi. Sehingga pada struktur teks eksplanasi selalu terdapat korelasi antara lantaran dan akibat.

Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi ialah struktur yang menyusun terbentuknya teks eksplanasi itu sendiri yang mengikuti hukum dan kaidah yang telah ditentukan. Unsur-unsur yang terdiri di dalam teks eksplanasi antara lain, korelasi sebab-akibat 1, sebab-akibat 2, sebab-akibat 3, dan penutup. Selain itu juga di dalam teks eksplanasi harus menganut kaidah yang telah ditetapkan mirip penggunaan konjungsi dan kata serapan. 

Urutan dalam teks eksplanasi yang benar ialah pernyataan umum (General  Statement), urutan lantaran akhir (Sequence of Explanation), epilog (Closing). Teks eksplanasi harus sesuai dengan urutan tersebut jikalau tidak berarti tidak bisa dikatakan teks eksplanasi. Oleh lantaran itu mari lihat penjelasannya ludang kecepeh tidak ada yang kurang di bawah ini.
Baca Juga: Struktur Teks Anekdot Beserta Contohnya

1.   Pernyataan Umum
Pada potongan pernyataan ini bertujuan sebagai pembuka topik yang  akan dibicarakan untuk menghubungkan pada urutan proses atau korelasi sebab-akibat. Pada potongan pernyataan umum yang harus dijelaskan ialah topik yang akan dibahas secara garis besar dan harus menarik minat dari pembaca untuk memahami isi goresan pena tersebut.

2.   Sebab-akibat
Bagian lantaran akhir merupakan lanjutan dari pernyataan umum yang merupakan kisah gotong royong dari topik yang dibahas mirip urutan proses insiden serta akhir yang ditimbulkan. Dalam potongan ini membutuhkan kata konjungsi baik itu konjungsi urutan waktu maupun konjungsi yang lainnya yang bekerjasama dengan korelasi sebab-akibat.

3.   Penutup
Penutup merupakan potongan selesai yang juga kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya. Penutup juga sanggup berupa tpendapat dari penulis mirip bagaimana kedepannya dari fenomena tersebut dan tpendapat-tpendapat lainnya yang mungkin bisa disampaikan penulis.

Apabila struktur diatas telah terpenuhi maka suatu karya tulis sudah sanggup dikatakan teks eksplanasi. Namun apabila satu dari ketiga unsur tersebut tidak terdapat di dalam karya tulis maka karya tulis tersebut tak sanggup dikatakan sebagai teks eksplanasi. Untuk ludang kecepeh jelasnya mari lihat pola teks eksplanasi dibawah ini.
Baca Juga: Penjelasan Struktur Teks Eksposisi Terbaik

Contoh Teks Eksplanasi Gunung Meletus

Proses Terjadinya Gunung Meletus

Letusan gunung atau gunung meletus ialah fenomena alam yang terjadi akhir adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang berkekuatan tinggi. Letusan gunung berapi sungguh merupakan bala alam yang sangat dahsyat sekali terbukti beberapa gunung berapi di Indonesia yang telah meletus mirip Gunung Krakatau, Gunung Toba, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, Gunung Tambora dan jenis gunung api lainnya merupakan gunung-gunung yang pernah menandakan kedahsayatan letusannya hingga banyak sekali penjuru dunia mencicipi beresikonya. Meskipun begitu gunung berapi terbentuk dari letusan gunung yang amat dahsyat tersebut.

Hampir tiruana aktifitas gunung berapi bekerjasama dengan zona kegempaan aktif lantaran bekerjasama eksklusif dengan batas lempeng. Fenomena gunung meletus diawali dengan aktifitas pada batas lempeng yang mengalami perubahan tekanan serta suhu yang signifikan sehingga bisa melelehkan material batuan di sekitarnya yang biasa disebut magma atau cairan pijar. Magma akan mengintrusi material di sekitarnya melalui rekahan-rekahan  yang mendekati permukaan bumi. Magma dibuat melalui kepanasan suhu di dalam perut bumi. Pada kedalaman yang relatif, suhu kepanasan yang sangat tinggi bisa melelehkan material batuan di dalam bumi. Pada ketika material ini meleleh lantaran suhu kepanasan tersebut maka menghasilkan gas yang nantinya akan bercampur dengan magma. Magma yang dimuntahkan gunung merapi ketika meletus terbentuk pada kedalaman sekitar 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.

Lalu sehabis magma terbentuk dan terus menerus terbentuk selanjutnya magma yang terdapat kandungan gas bertahap akan mencapai permukaan bumi lantaran massa yang dimilikinya ludang kecepeh ringan dibanding batu-batuan padat di sekitarnya. Saat magma naik, magma akan melelehkan batuan yang berada di dekatnya hingga terbentuk kabin yang sangat besar pada kedalaman 3 km dari permukaan. Kabin magma ialah gudang atau daerah berasal darimana letusan material vulkanik.

Setelah itu Magma yang mengandung gas didalam kabin magma ada pada kondisi dibawah tekanan batu-batuan padat yang mengelilinginya. Tekanan ini menjadikan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada potongan batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui susukan ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang ibarat mangkuk biasanya terbentuk pada potongan puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut. Setelah gunung berapi terbentuk, tidak tiruana magma yang muncul pada letusan memberikankutnya naik hingga ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui susukan yang ludang kecepeh kecil. Magma yang melalui susukan ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

Dampak dari letusan gunung terhadap lingkungan bisa berupa beresiko yang bersifat negatif ataupun positif. Dampak negatif dari letusan suatu gunung api sanggup berupa ancaman yang eksklusif sanggup dirasakan insan mirip awan kepanasan, gas beracun, jatuhan piroklastik yang keluar dari gunung berapi dan sebagainya. Sedangkan ancaman yang tidak eksklusif dirasakan sehabis erupsi berakhir antara lain, mirip lahar hujan, rusaknya lahan pertanian, dan banyak sekali macam penyakit akhir pencemaran mirip penyakit susukan pernafasan. Adapun beresiko positif dari letusan gunung berapi terhadap lingkungan antara lain mirip materi galian mineral industri, energi kepanasan bumi, sumber daya lahan yang lebat dan menyuburkan, areal wisata alam, dan sebagai sumber daya air. 

Oleh lantaran itu hingga ketika ini gunung berapi masih menjadi momok yang mengerikan knorma dan sopan santun meletus lantaran kedahsyatannya hingga bisa membelah pulau dan membentuk danau. Meskipun begitu beresiko gunung meletus juga banyak yang merupakan beresiko positif yang dirasakan pada waktu yang usang meskipun beresiko negatifnya bisa menghabisi nyawa penduduk disekitarnya. 

Semoga artikel tentang Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi perihal Fenomena Gunung Meletus Tertidak ada yang kurang sanggup memberi manfaat untuk sahabat sekalian. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya yang ludang kecepeh menarik lagi.
Advertisement

Iklan Sidebar