KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN FIQIH KONTEMPORER
PADA PONDOK PESANTREN YPI DARUL ULUM
NGEMBALREJO BAE KUDUS
Mengenai judul skripsi diatas sudah baik lantaran terdiri dari 13 kata, kalau dalam bukunya Sugiyono judul pada penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan duduk masalah yang telah ditetapkan.[1] Dengan demikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan mencermikan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Judul penelitian kualitatif dipakai sebagai pegangan peneliti untuk memutuskan variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisi data, serta kesimpulan. Sudah sesuai dengan judul skripsi diatas.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang ditulis oleh peneliti dalam skripsinya ihwal latar belakang itu sudah membuktikan baik lantaran peneliti sudah menjelaskan panjang ihwal citra pesantren, perihal pendidikan Islam dipesantren, metode pengajaran yang klasik, ihwal fiqih, selanjutnya di kaitkan dengan peraturan atau kebijakan, perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah. Kalau berdasarkan bukunya sugiyono pada dasarnya dalam latar belakang berisi balasan atas pertanyaan, mengapa perlu dilakukan penelitian,[2] lantaran skripsi diatas sudah menjawab ihwal pertanyaan yang mengenai judul penelitian tersebut. Kaprikornus latar belakang skripsi diatas sudah baik.
B. Fokus Penelitian
Di dalam skripsi diatas bahwa fokus penelitian ini sudah baik lantaran penelitian ini dibasiskan pada pembelajaran fiqih kontemporer dan penulis membatasi pembahasannya pada “karakterisitik pembelajaran fiqih kontemporer yang terealisasi di pondok pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus” berdasarkan bukunya Sugiyono fokus penelitian itu peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel.[3]
C. Rumusan Masalah
Mengenai rumusan duduk masalah yang ada pada skripsi ini berhubung rumusan masalahnya sudah baik lantaran sudah bersangkutan dengan latar belakang dan fokus penelitian dalam skripsinya. Kalau berdasarkan bukunya sugiyono bahwa rumusan duduk masalah dalam penelitian kualitatif harus berkaitan dengan kemungkinan apa yang akan terjadi pada obyek atau situasi sosoial penelitian yang akan diteliti. Sehingga rumusan duduk masalah itu akan menjadi pertanyaan penelitian yang jawabannya akan dicarikan melalui penelitian. Dan menyebabkan panduan awal bagi peneliti.[4]
D. Tujuan Penelitian
Secara umum peneliti ingin mengetahui bentuk pembelajaran fiqih kontemporer yang dipakai Pondok Pesantren YPI Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus sehinnga keunikan (karakteristik) pesantern tersebut dibandingkan yang lain di kota Kudus. Sudah maksimal soalnya peneliti ingin membuatkan dan membuktikan pengetahuannya.
Dan secara khusus tujuan penelitian ini ada (tiga)
1. Mengetahui pembelajaran fiqih di Pondok Pesantren YPI Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus.
2. Mengetahui karakteristik pembelajaran fiqih kontemporer Pondok Pesantren YPI Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus.
3. Mengetahui implikasi pembelajaran fiqih kontemporer di Pondok Pesantren YPI Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus.
Dalam bukunya sugiyono bahwa penelitian kualitatif secara khusus yaitu untuk menemukan yang sebelumnya belum pernah ada atau belum pernah diketahui. Melihat tujuan penelitian secara khusus yang diatas itu sudah baik lantaran peneliti akan memahami secara luas dan mendalam bila sudah terjun ke lapangan dan akan menjadi contoh korelasi yang alhasil sanggup dikembangkan menjadi teori.[5]
E. Manfaat Penelitian
Di dalam skripsi ini peneliti menciptakan manfaat penelitian itu ada dua yang pertama secara teoritis dan yang kedua secara praktis, kedua manfaat itu sudah baik lantaran didalam manfaat penelitian ini peneliti sudah membuatkan ilmu dalam penelitiannya berdasarkan bukunya sugiyono.[6]
BAB II PEMBELAJARAN FIQIH DI PESANTREN DALAM BERANDA PENDIDIKAN ISLAM
Dalam skripsi ini sudah baik mengenai studi kepustakaan lantaran sudah terdapat tiga kriteria terhadap teori yang dipakai sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.[7]
Relevansi, yang diteliti duduk masalah pembelajaran fiqih kontemporer dan pengertian tersebut sudah dipaparkan oleh peneliti dengan sejelas-jekasnya sehingga orang yang membaca memahami ihwal apa yang dimahsud dengan pembelajaran fiqih kontemporer dan sudah baik.
Mutakhir, peneliti dalam menyusun skripsinya memakai banyak referensi-referensi tetapi kebanyakan rujukan yang diambil oleh peneliti tahunnya sudah pada lama-lama sehingga kebaruan teori dianggap kurang mutakhir, sebaiknya mengunakan rujukan yang masih gres supaya teorinya mutakhir.
Keaslian, dalam skripsi ini peneliti memakai sumber aslinya dalam mengemukakn teori dalam skripsinya. Sehingga skripsi ini benar-benar baik lantaran peneliti tidak mengutip dari kutipan orang lain.
BABA III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai peneliti yakni penelitian kualitatif.
Peneliti memakai metode kualitatif alasannya lantaran permasalah belum jelas, holistik, kompleks dan penuh makna sehingga mustahil data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kualitatif dengan instrumen menyerupai test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermahsud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori.[8] Berarti skripsi diatas sudah baik lantaran dalam bukunya Sugiyono sudah cocok pada skripsi diatas.
B. Sumber Data
Dalam skripsi ini peneliti mengambil sumber data penelitian ini 2 (dua) macam yang pertama sumber literatur dan field reseach yang diperoleh dari lapangan penelitian, dengan terjun pribadi kelapangan.[9] Sumber lapangan ada dua ;
Sumber data primer, sumber data yang memperlihatkan data secara pribadi kepada peneliti, data yang dimahsud yakni santri, ustadz, kyai pengasuh dan kepala sekolah dan staf pendidikan dari yayasan pesantren Darul Ulum.
Sumber data skunder, sumber data yang diberikan secara tidak pribadi kepada peneliti.
Skripsi ini sudah baik lantaran berdasarkan bukunya Suharsimi Arikunto bahwa sumber data dalam penelitian ada dua yang sudah dijelaskan diatas.
C. Lokasi Penelitian
Pada skripsi ini peneliti mengambil lokasi untuk penelitian di pondok pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus, alasannya yakni lokasi penelitian bersahabat dengan domisili peneliti sehingga mempermudah peneliti dalam penelitiannya dengan cita-cita memperoleh hasil yang optimal. Karena situasi tersebut daerah dimana akan dilakukan penelitian.[10]
D. Teknik Pengumpulan Data
Skripsi ini dalam mendapat data dalam penelitiannya ini dipakai tiga metode saja :
Metode observasi
Dalam skripsi ini metode observasi dipakai untuk memperoleh data untuk sarana dan prasarana kegiatan di pondok pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus, kalau berdasarkan bukunya Suharsimi arikunto metode ini harus menatap kejadian, gerak, atau proses.[11] Dalam skripsi diatas gres mengenai insiden saja belum mengenai gerak dan prosesnya di pondok pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus, sebaiknya harus dikasih.
Metode wawancara (interview)
Dalam skripsi ini penulis mengunakan interview semistruktur menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah struktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Kalau berdasarkan bukunya Sutrisno Hadi metode interview untuk mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis.[12] Skripsi diatas sudah baik lantaran dalam wawancaranya sudah sistematis.
Metode dokumentasi
Adapun dalam skripsi ini peneliti mencari data ihwal sejarah berdirinya pondok pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus, dan lain-lain yang bekerjasama dengan penelitian ini. Kalau berdasarkan bukunya Suharsimi Arikunto metode dokumentasi yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, kegiatan dan sebagainya.[13] Skripsi diatas sudah baik lantaran peneliti dalam mencari dokumentasi melalui buku dan majalah tahunan pondok pesantren.
E. Teknik Analisis Data
Dalam skripsi ini dalam meganalisi datanya kuarang baik lantaran dalam skripsi ini hanya mengunakan tahap memassuki lapangan saja dengan grand tour dan minitour question analisi datanya dengan analisi domain, padahal berdasarkan Spradley dilakukan secara berurutan, melalui proses analisi domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya.[14]
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2010
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta, 1997
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, Andi Ofset, Yogyakarta, 1981, Jilid II
[1]Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 2010. Hlm, 290
[2] Ibid. Hlm, 395
[3] Ibid. Hlm, 396
[4] Ibid. Hlm, 396
[5] Ibid. Hlm, 397
[6] Ibid. Hlm, 398
[7] Ibid. Hlm, 144
[8] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2010, Hlm, 399
[9] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek. Bumi Aksara, Jakarta, 2006, Hlm. 107
[10] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2010, Hlm, 399
[11] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta, 1997, Hlm. 235
[12] Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, Andi Ofset, Yogyakarta, 1981, Jilid II, Hlm, 136
[13] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta, 1997, Hlm. 229-230
[14] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung, 2010, Hlm, 401
Advertisement